Pengaruh Aktivitas Fisik yang Berat pada Perempuan terhadap Siklus Menstruasi 22.52

Perempuan

Perempuan merupakan makhluk yang lebih mengutamakan perasaannya yang halus, sehingga memiliki pribadi yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Secara umum sifat perempuan yaitu keindahan, kelembutan, rendah hati serta memelihara. Demikianlah gambaran perempuan yang sering terdengar di sekitar kita.
Adapun pengertian Perempuan sendiri secara etimologis berasal dari kata empu yang berarti “tuan”, yaitu orang yang mahir atau berkuasa, kepala, hulu, yang paling besar. Namun dalam bukunya yang berjudul Qodrat Perempuan Taqdir atau Mitos, Zaitunah Subhan mengatakan bahwa kata perempuan berasal dari kata empu yang artinya dihargai. Lebih lanjut Zaitunah menjelaskan pergeseran istilah dari perempuan ke wanita. Kata wanita dianggap berasal dari bahasa Sanskerta, dengan dasar kata Wan yang berarti nafsu, sehingga kata wanita mempunyai arti yang dinafsui atau merupakan objek seks. Tetapi dalam bahasa Inggris wan ditulis dengan kata want, atau men dalam bahasa Belanda, wun dan schen dalam bahasa Jerman. Kata tersebut mempunyai arti like, wish, desire, aim. Kata want dalam bahasa Inggris bentuk lampaunya wanted. Jadi, wanita adalah who is being wanted (seseorang yang dibutuhkan) yaitu seseorang yang diingini. Sementara itu feminisme perempuan mengatakan, bahwa perempuan merupakan istilah untuk konstruksi sosial melalui penggambaran yang identitasnya ditetapkan. Dari sini dapat dipahami bahwa kata perempuan pada dasarnya merupakan istilah untuk menyatakan kelompok atau jenis dan membedakan dengan jenis lainnya.

Perempuan Kaitannya dengan Aktivitas Fisik yang Berat

Para ilmuwan seperti Plato, mengatakan bahwa perempuan ditinjau dari segi kekuatan fisik maupun mental perempuan lebih lemah dari laki‑laki, tetapi perbedaan tersebut tidak menyebabkan adanya perbedaan dalam bakatnya.
Secara biologis, ukuran tubuh perempuan lebih kecil dari laki‑laki, suaranya lebih halus, perkembangan tubuh perempuan terjadi lebih dini, kekuatan perempuan tidak sekuat laki‑laki dan juga perempuan mempunyai sikap pembawaan yang kalem serta perasaan yang sensitif.
Sementara Kartini Kartono mengatakan, bahwa perbedaan fisiologis laki-laki dan perempuan yang alami pada umumnya diperkuat oleh struktur kebudayaan yang ada, khususnya oleh adat istiadat, sistem sosial‑ekonomi dan pengaruh-pengaruh pendidikan. Pengaruh kultural tersebut diarahkan pada perkembangan pribadi perempuan menurut satu pola hidup dan satu ide tertentu. Perkembangan tadi sebagian disesuaikan dengan bakat dan kemampuan perempuan, dan sebagian lagi disesuaikan dengan pendapat‑pendapat umum atas tradisi menurut kriteria‑kriteria dan feminis tertentu.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini juga terlihat dari cara pengelompokkan profesi untuk keduanya. Laki-laki dengan kemampuan fisik lebih kuat cenderung memiliki profesi yang banyak menggunakan aktivitas fisik seperti kuli bangunan. Sedangkan perempuan lebih banyak menggunakan pemikiran, kalaupun harus menggunakan fisik hanya sebatas pekerjaan rumah tangga. Namun di era globalisasi ini, sebagian besar perempuan sudah lebih berani mengambil keputusan tentang bagaimana mereka mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhannya. Hal ini terbukti semakin banyak perempuan yang berprofesi sebagai polisi, atlet, pemecah batu, sopir bahkan ada juga yang bekerja sebagai kuli angkut. Mereka tidak sadar jika pekerjaannya itu berdampak buruk pada siklus alamiah yang mereka miliki yaitu siklus menstruasi.

Siklus Menstruasi

Menstruasi adalah pendarahan yang terjadi setiap bulan pada perempuan. Bila terjadi menstruasi, artinya rahim telah siap untuk dibuahi. Darah menstruasi mengalir dari rahim melalui lubang kecil di leher rahim dan keluar dari tubuh melalui Vagina. Kebanyakan menstruasi berakhir mulai dari 3 sampai 5 hari.
Ketika menstruasi datang secara teratur, ini disebut siklus menstruasi. Sebuah siklus yang dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari. Siklus dapat berkisar dari 21 sampai 35 hari pada orang dewasa dan dari 21 sampai 45 hari pada remaja. Naik turunnya kadar hormon selama sebulan mengontrol siklus menstruasi. Siklus menstruasi yang teratur merupakan tanda bahwa bagian-bagian penting dari tubuh bekerja secara normal. Siklus menstruasi menyediakan bahan kimia tubuh yang penting, yang disebut hormon, untuk membuat tubuh sehat dan juga mempersiapkan tubuh untuk kehamilan setiap bulan.
Pada pertengahan pertama dari siklus, tingkat estrogen mulai naik. Estrogen memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan, terutama dengan pembentukan tulang yang kuat dan untuk posisi tubuh kuat seiring bertambahnya usia. Estrogen juga membuat lapisan rahim tumbuh dan menebal. Lapisan rahim ini adalah tempat untuk memelihara embrio jika terjadi kehamilan. Pada saat yang sama lapisan rahim berkembang, sel telur di salah satu indung telur mulai matang. Sekitar hari ke-14 dari siklus 28-hari telur meninggalkan ovarium, ini disebut ovulasi.
Setelah telur meninggalkan ovarium, ia bergerak melewati tuba fallopi ke rahim. Kadar hormon meningkat dan membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Seorang perempuan memiliki kemungkinan untuk hamil selama 3 hari sebelum ovulasi atau pada hari ovulasi itu. Perlu diingat, perempuan dengan siklus yang lebih pendek atau lebih lama dari rata-rata mungkin ovulasi sebelum atau setelah hari ke-14. Seorang perempuan menjadi hamil jika sel telur dibuahi oleh sel sperma pria dan menempel pada dinding rahim. Jika telur tidak dibuahi, ia akan pecah. Kemudian, tingkat hormon turun, dan lapisan rahim atau dinding rahim menebal selama periode menstruasi.
Selama menstruasi, lapisan rahim menebal dan darah akan luruh mengalir keluar melalui vagina. Periode bulanan tidak sama pada setiap bulan. Ini juga berbeda dari periode perempuan lainnya. Periode dapat ringan, sedang, atau berat dalam hal berapa banyak darah keluar dari vagina. Panjang periode juga bervariasi.
Selama beberapa tahun pertama setelah menstruasi dimulai, siklus seorang perempuan cenderung secara perlahan menjadi lebih teratur dengan bertambah usia. Sebagian besar waktu, berada pada masa di kisaran 21 sampai 35 hari .
Masalah saat menstruasi, tidak sama pada setiap perempuan. Ada yang mengalami nyeri perut, pendarahan banyak ataupun amenore (kurangnya periode menstruasi). Istilah amenore ini digunakan untuk mendeskripsikan ketiadaan suatu periode seperti perempuan muda yang belum menstruasi pada usia 15 tahun atau anak perempuan yang belum menstruasi selama 90 hari setelah menstruasi terakhirnya.
Penyebab terjadinya amenore ini di antaranya disebabkan oleh adanya kehamilan, penurunan berat badan yang ekstrim, gangguan makan, adanya stres atau tekanan yang muncul karena melakukan aktivitas fisik yang berat.

Pengaruh Aktivitas Fisik yang Berat terhadap Siklus Menstruasi

Seperti yang disebutkan di atas bahwa salah satu penyebab gangguan menstruasi hingga terjadinya infertilitas adalah melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Paksaan pada fisik perempuan ini bisa menyebabkan tubuh stres hingga merusak kualitas sel-sel reproduksi. Seperti yang diungkapkan Dokter R. Muharam, SpOG dari Sub Bagian Imunoendokrinologi Reproduksi Bagian Obstetri dan Ginekologi, FKUI / RSCM, Jakarta bahwa secara garis besar kesuburan (fertilitas) seseorang dapat dinilai dari kecukupan jumlah dan kualitas sel-sel reproduksi, yaitu sel telur (ovum) pada perempuan. Nah, produksi sel-sel tersebut dipengaruhi oleh faktor psikologi, hormonal dan keturunan (genetik).
Stres yang dialami perempuan juga bisa mengakibatkan terjadinya keputihan sehingga kecemasan perempuan yang jarang haid atau keputihan cukup beralasan karena ternyata keputihan memang bisa menyebabkan kemandulan atau infertilitas.
Perempuan memang lebih rentan mengalami infertilitas, bahkan hanya gara-gara infeksi ringan di organ reproduksi saja seorang perempuan dapat menjadi mandul. Apalagi faktor yang menyebabkan mandul pada perempuan sangat banyak dibanding pria, mulai infeksi bagian reproduksi hingga pengaruh lingkungan kerja.
Kendati faktor pencetus kemandulannya banyak, bukan berarti kemandulan pada perempuan tak dapat dihindari dan diobati. Bahkan pemulihan kesuburan pada kaum hawa ini lebih mudah dibandingkan kaum Adam.
Pada akhir era 90-an, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia melakukan penelitian tentang infertilitas pada perempuan yang mengikuti pendidikan di sekolah kepolisian perempuan. Dalam penelitian tersebut terungkap, latihan fisik yang berat dan kurangnya waktu istirahat menyebabkan mereka kelelahan dan stres.
Kelelahan dan stres itulah yang mengakibatkan siklus haid para taruni polwan menjadi tidak teratur atau bahkan jarang mendapatkan haid. Terlebih lagi, para taruni kala haid mengalami sakit yang luar biasa. Haid yang tak teratur dan rasa sakit itu merupakan indikasi adanya kelainan dalam organ reproduksi mereka yang dapat berakibat kemandulan.
Tak hanya polwan atau atlet yang menjalani latihan fisik yang berat, kata dr. Enud, ibu rumah tangga maupun perempuan karir dapat mengalami ketidaksuburan karena pola pekerjaan mereka yang berat tiap hari yang menimbulkan kelelahan fisik dan psikologis.
Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi otak dan berdampak pada terganggunya sistem hormonal keperempuanannya, seperti menyebabkan kelainan haid, kesulitan bersanggama, penekanan produksi sel telur, penyempitan saluran telur dan gangguan hormon.